
Siwatu, Wonosobo – Pondok Pesantren Miftahul Huda Siwatu kembali menggelar Selapanan Rutin Maulid pada Selasa malam Rabu Pon, 4 Februari 2025. Acara yang menjadi agenda tetap ini dihadiri oleh para kyai, ulama, santri, dan masyarakat sekitar. Dengan suasana penuh khidmat, kegiatan ini menjadi ajang mempererat ukhuwah Islamiyah serta meneguhkan kecintaan kepada Rasulullah SAW.
1. Rangkaian Kegiatan Selapanan Rutin Maulid
Acara yang berlangsung di Aula Darus Sholawat PP Miftahul Huda ini dimulai pukul 20.00 WIB dengan beberapa rangkaian kegiatan, di antaranya:
a. Pembacaan Maulid Nabi
Kegiatan diawali dengan pembacaan Maulid Nabi oleh Drs. KH. M. Muslim Syaifuddin (Pengasuh PP. Miftahul Huda Siwatu Wonosoboyang diiringi dengan lantunan sholawat dari grup hadrah. Alunan rebana dan suara merdu para santri menciptakan suasana yang syahdu, mengingatkan para hadirin akan perjalanan hidup Rasulullah SAW yang penuh hikmah dan keteladanan.
b. Mau’idhoh Hasanah dari Para Ulama
Acara dilanjutkan dengan tausiyah dari KH. Habib ‘Ali bin Umar (Bukateja, Purbalingga). Dalam ceramahnya, beliau menekankan pentingnya memperbanyak amal saleh di bulan Sya’ban. Bulan ini adalah waktu yang dianjurkan untuk memperbanyak ibadah, seperti berpuasa sunah, berzikir, serta meningkatkan kualitas shalat dan doa. Sebagaimana hadis Rasulullah SAW: "Bulan Sya’ban adalah bulan antara Rajab dan Ramadan yang banyak dilupakan manusia, padahal di bulan ini amal manusia diangkat kepada Allah, dan aku ingin saat amalanku diangkat aku dalam keadaan berpuasa." (HR. An-Nasa’i) Dengan demikian, momentum Selapanan Rutin Maulid ini menjadi bagian dari ikhtiar umat Islam dalam meningkatkan ibadah serta memperkuat hubungan dengan Allah SWT.
c. Doa Bersama untuk Keberkahan Jamaah
Sebagai penutup, seluruh jamaah bersatu dalam doa bersama. Para kyai dan santri memanjatkan doa agar umat Islam senantiasa diberikan keberkahan, dijauhkan dari bala, serta diberikan kekuatan iman dalam menghadapi tantangan zaman.
2. Mengapa Selapanan Maulid Begitu Penting?
Tradisi Selapanan Rutin Maulid yang diselenggarakan setiap Selasa malam Rabu Pon ini bukan sekadar ritual bulanan, tetapi memiliki makna yang dalam, di antaranya:
- Meningkatkan Kecintaan kepada Rasulullah SAW Dengan mendengarkan kisah perjalanan hidup Nabi, para santri dan jamaah semakin mengenal dan mencintai beliau.
- Memperkuat Kebersamaan Antarumat Islam Acara ini menjadi ajang silaturahmi antara ulama, santri, dan masyarakat. Kebersamaan dalam kebaikan akan melahirkan lingkungan yang penuh keberkahan.
- Menghidupkan Tradisi Keislaman di Pesantren Tradisi ini juga merupakan bagian dari warisan ulama terdahulu yang harus terus dijaga dan dilestarikan.
3. Harapan dan Ajakan untuk Generasi Muda
Drs. KH. M. Muslim Syaifuddin mengajak para santri dan generasi muda untuk aktif dalam syiar Islam. Meneladani Nabi tidak hanya dalam aspek ibadah, tetapi juga dalam kejujuran, kepedulian sosial, dan ketekunan dalam menuntut ilmu. Beliau menekankan bahwa santri dan pemuda Islam harus menjadi penerus dakwah yang mampu menyebarkan nilai-nilai kebaikan di tengah masyarakat.
Penutup
Pelaksanaan Selapanan Rutin Maulid di PP Miftahul Huda Siwatu menjadi bukti nyata bahwa syiar Islam tetap hidup dan berkembang. Dengan semangat kebersamaan, tradisi keislaman ini diharapkan terus berjalan dan memberikan manfaat bagi umat. Bagi Anda yang ingin merasakan suasana penuh hikmah dan keberkahan, jangan lewatkan acara berikutnya!